Pastel69’s Blog











{Januari 6, 2009}  

gurihnya memek veronica, muridkelasku…………

yami...............

yami...............

Dulu terfikir, uang pensiunan pegawai negeri sudah cukup untuk menjadi jaminan sumber biaya untuk membiayai keluarg-ku, namun krisis berkepanjangan di negeri ini, ditambah harga kebutuhan hidup yang terus meningkat membuat dana pensiunan bulanan makin tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup saat ini, membiayai biaya sekolah anak-anak-ku, dan gaya hidup mereka yang makin tinggi, belum lagi, Parni istri-ku yang tercinta mengidap penyakit kanker, harta yang tersisa pun aku jual untuk menutup semua biaya pengobatan, walaupun akhirnya Parni meninggal 5 tahun yang lalu..

Dan sejak 5 tahun itulah saya harus memutar otak, beruntung di usia-ku yang sudah lewat setengah abad ini, gelar S-2 sempat aku kenyam, hingga Aku masih dianggap pantas untuk mengajar di sebuah Universitas Swasta di Jakarta,..

Berbeda memang, anak-anak dari kaum borjuis ini, membuat rasanya diri ini malu, merasa gagal sebagai orang tua, rasanya tuntutan ke dua anak-ku Mardi dan Mira tidak lah berlebihan HandPhone berwarna atau pun sepeda motor, itu masih jauh di bawah standard para Mahasiswa-ku,..

Ya bagaimana-pun aku mulai bersyukur, bersyukur anak-anak-ku masih mau menggap aku sebagai ayah, dan mau menerima keadaan ekonomi yang meski tidak berlebih, namun untuk sekedar biaya makan dan sekolah bukan-lah masalah,..

Selama 5 tahun ini juga aku berusaha menjadi dosen idealis, dosen yang baik dan objektive pada murid-murid-ku, berusaha sedikit tegas dan memang itu yang aku fikir harus aku lakukan, sayang rasanya membiarkan mereka membuang uang orangtua-nya untuk sekedar bermain di dalam kelas, aku gak mau seperti Pak Irham, atau Pak Bambang, yang dikenal sebagai dosen ‘baik’ di kampus ini, sayang rasanya mereka tidak mendapat sesuatu di dalam kelas,..

Namun kejadian ini membuat hidup-ku berubah, mungkin…

Waktu itu aku mengajar pelajaran Bank dan Lembaga Keuangan, salah satu mata kuliah yang paling aku kuasai, kelas yang kuajar itu bisa dibilang kelas buangan, karena memang hal yang biasa kalau daftar kelas dan dosen yang mengajar itu sudah bocor sebelum pengisian Jadwal mahasiswa,..

Jadilah kelas-ku salah satu kelas yang paling dihindari,.. Yang payahnya lagi anak-anaka ini seperti tidak mau Belajar, aku berusaha bersabar, hingga pada akhirnya saat membacakan nilai UTS, 3 minggu sebelum UAS murid-murid mulai menjambangi meja kerja-ku di ruang dosen, ya seolah aku yang menentukan nilai, aku yang sengaja membuat nilai mereka Jatuh,..

Hal itu sudah biasa terjadi 5 tahun belakang ini, namun entah satu orang ini, seorang mahasiswi membuatku jatuh dalam perangkapnya, aku bahkan terkadang berfikir, apa aku pantas masih menjadi seorang dosen?

Sore itu, seorang Mahasiswi, murid kelasku, usianya sekitar 21-an diatas rata-rata usia mahasiswa di kelas-ku, memang salah satu mahasiswa bermasalah dengan nilainya,.. orang-nya cantik, cantik sekali memang, rasanya dia pun terlihat berbeda memiliki keistimewaan tertentu yang membuat seorang lelaki, bahkan seusia-ku ini masih menaruh minat padanya,..

Tubuhnya sintal proposional, memang lebih tinggi dari-ku yang hanya 164 cm ini, sore itu sekitar pukul 5 sore, suasana ruang dosen sudah sangat sepi, apalagi hari jum’at hanya sedikit dosen yang mengajar hingga sepetang ini pada hari itu, aku baru saja duduk di kursi-ku setelah mengambil air putih dari dispenser di sudut ruangan,.

Saat itulah Veronica, nama Mahasiswi itu datang menghampiriku, perlahan dia melangkah masuk, dengan senyuman lembut, rambut panjangnya yang berwarna coklat dikuncir, celana panjang jeans berwarna hitam ketat memperlihatkan pahanya yang berisi, bokongnya yang padat,..

Balutan kaus kuningnya, berdada rendah memperlihatkan payudaranya yang membusung, bahakan BH yang dikenakannya pun adalah Bra yang mengait dileher, hingga aku dapat dengan jelas melihat warna Bra-nya talinya berwarna merah, sedangkan Cup-nya sendiri berwarna Hitam, kutaksir ukurannya 36 B, terlihat dari balik kausnya yang berbahan tipis itu,..

Entah apa maksudnya, aku tak berusaha menerka, mungkin hanya berusaha memberikan sogokan, seperti beberapa mahasiswa lain yang datang beberapa hari kebelakang,.. Aku pun berusaha memasang tampang cuek, meski iman ini mulai terguncang,..

“Pak Agus,..” Suara lembut itu memanggil,..

“Ya,..” Kata-ku menjawab,..masih berusaha memberikan ekspresi datar,..

“Saya Veronica, murid BLK bapak…” Memperkenalkan diri “ Boleh saya duduk?”

“Oh ya silahkan, Veronica dari kelas G?” Aku pura-pura bertanya, meski sebagai lelaki tidak mungkin aku tak mengingat mahasiswi secantik Veronica

“Iya pak, saya mau minta bantuan pak,..” tampaknya dia sudah biasa berbuat seperti ini, hingga tak malu-malu lagi untuk mengajukan permintaan yang sebenarnya memalukan itu,..

“Oh, memang apa yang bisa saya bantu?” Aku pura-pura bertanya meski sudah bisa menerka keinginan-nya,..

“Nilai saya Pak, Cuma 24,..Saya mau lulus pak,..” Dia meminta lagi tanpa rasa malu

Wajahnya pun terlihat cuek, seolah tak bersalah,..

“Wah, jauh ya,..gimana mungkin kamu mengulang semester depan,..” ya memang itu yang bisa kulakukan, nilai itu terlalu jauh, dan tampanya sulit untuk dia bisa mengejar nilai di UAS, meski bukan hal yang tidak mungkin,…

“Yah, bapak, masa gak bisaaa…” Vero berkata Manja,..tubunnya dibusungkan seolah sengaja mendorong dada-nya lebih maju, menempel di meja kerja-ku,.. menapak diatas kaca bening diatas meja,..Dadanya terkesan lebih besar, tak hanya itu belahan dada-nya yang rendah membuat payudaranya sedikit terangkat keluar, belahan-nya menantang dalam jarak yang begitu dekat, darah tua ini mendidih,..entah apa, aku berusaha menerka maksud dari murid cantik-ku ini,..

“Bapak, tolongin saya ya pak,..” Suaranya sengaja dibuat demikian manja, manja membuat hati ini sedikit luluh, aku seorang manusia, seorang lelaki normal

“Eh, ehmmm..”,” Mungkin kamu bisa, bisa kerjakan makalah bab 14 – 18, saya akan maksimalkan nilai tugas-mu..” Aku berusaha untuk tidak menatap ke belahan dadanya itu,..

Aku yakin seyakin yakinnya, Vero bukan tak tahu aku mengintip, tapi dia seolah cuek-cuek saja, bahkan kesan yang diberikannya semakin disengaja,..Seraya berdiri,..

“Bapak, bapak bisa kan bikin cepet selesai?”, Dia berdiri menantang dihadapan-ku, tatapannya menggoda,..” Ayolah Pak,..” Katanya lagi sambil membuka jepitan rambutnya, rambut panjangnya terurai indah,..menambah kecantikan gadis muda ini,.

Jantungku berdegup kencang,

“Eh,.. apa maks..maksud kamu,..” Aku tahu, aku tahu maksudnya, aku bukan orang bodoh, tapi aku bukan orang yang ingin mengambil kesempatan, aku tahu di lingkungan kampus ini sudah biasa mahasiswi yang bisa dibilang ( maaf ) Jablay, dan bukan tak mungkin Veronica ini pun salah satu bagian komunitas tersebut,..

“Saya cuma mau lulus pak,..” Dia menjawab santai, duduk diatas meja-ku, saat berdiri tadi dia sempat berbalik, tubuhnya indah sempurna, matanya indah bokongnya pun demikan menggoda,.aku meneguk ludah dalam deru jantung dan desir darah yang membara,..

“Bapak, bapak tahu kan, bapak tahukan musti bagaimana untuk membantu saya,..” Manja dia berkata,..tubuhnya menunduk, memeluk-ku dari belakang, menyela lewat bahu,..tangannya menempel didadaku, bersilang, kepalanya di tidurkan di bahu-ku, mesra, aku dapat merasakan hembusan nafas, tatapan matanya yang seolah menelanjangiku itu, mata berglayut manja memandang-ku, tiba-tiba Veronica mencium-ku,..

Memeluk-ku lebih erat, mencium pipi kiriku hangat, aku bahkan merasakan ciuman yang berbeda dari ciuman anak-anak-ku setiap ulangtahun-ku, bukan ciuman kasih sayang, tapi sebuah ciuman berbeda, mencium pipiku yang mulai berkerut dengan hangat, sentuhan lidahnya sesekali menyentuh kulit pipi-ku, darah tua ini tambah berdesir, makin menyerah akan kekalutan dosa birahi anak didik-ku,..

“Vero yakin, Bapak pasti bisa bantu Vero,..” Dia melepas pelukan dan menghentikan ciumannya,.Tuhan kufikir hanya ini saatnya bila aku ingin mengakhiri semua ini, mengakhiri dosa anak didik-ku,..

Vero melangkah perlahan, mendorong bangku-ku menjauh dari meja kerja-ku,.dia berdiri dihdapanku sekarang,..mulut orang tua ini tak sanggup berkata apa-apa lagi,..di depan kedua mataku, Vero menarik kausnya, meloloskan kaus kuning tipisnya,..sekaligus menarik jepitan rambutnya, rambut panjang coklatnya terurai, menambah kesan kecantikan sensual gadis itu

Tubuhnya yang putih indah itu, tak berbalut lagi dengan kaus tipis itu, payudaranya yang masih terlidung oleh Bra-nya yang mungkin hanya menutupi bagian putingnya saja, ya Cup-nya kecil sekali tak sepadan dengan dada-nya yang padat berisi itu,,..

Vero, menatap ku, dengan tatapan manja Khasnya,..

Menunduk lah gadis itu membuat payudaranya itu kian menantang-ku, menantang birahi-ku yang terus memuncak, mamancing birahi seorang lelaki tua,..jemari lentiknya bergerak ke perut, seolah sengaja belaiannya seolah penari erotis yang begitu memamerkan perut ratanya yang putih rata itu,..

Rambutnya yang panjang terurai, makin menggoda, menutup sebagian wajahnya memberikan kesan misterius yang merangsang, jemari lentik itu menekan kancing celana jeans ketatnya, menarik keluar kancing celana itu keluar dari tempatnya,..

Belum lagi aku menghela nafas, Vero kembali membuatku harus menahan nafas lebih lama, jemari lentik berbalut kutek merah muda itu menempel di kancing resletingnya, sempat Vero menatap-ku, tersenyum…

Jemari lentik itu bekerja, menarik turun resletingnya, aku menarik nafas panjang-panjang,.. mata tua ini mengintip, mencoba mencari tahu indahnya dunia remaja, celana dalam hitam-lah yang bisa kulihat, aku menarik mata-ku dari daerah selangkangan itu, menatap mahasiswiku yang hanya tersenyum-senyum saja, dengan tatapan mata yang menggoda,..

“Srettt…” celana itu meluncur turun, aku tak lagi harus mencuri-curi pandang, celana dalan hitam model string itu kini sudah menantangku, celana Jeans ketat itu terus diturunkan oleh Mahasiswi-ku itu,..

Meluncur turun melewati bokongnya yang padat berisi itu, melewati pahanya yang begitu putih mulus menggoda, lutut-nya yang indah, turun lagi melewati betis Vero,..Oh tuhan tubuh itu seolah menari indah sekali, hingga celana jeans itu tertahan di kakinya, Vero meloloskan celana jeansnya dari kaki sebelah kiri dahulu, berganti kaki kanan hingga Jeans itu terlepas dari tubuh indahnya,..sebelum dia menaruh kaus dan celana jeansnya diatas meja kerja-ku,..

Mahasiswiku berdiri menantang dihadapan-ku, sinar matahari senja yang menyelinap dari balik meja kerja-ku, membuat keindahan di hadapan-ku ini makin mempesona, sinar mentari yang hangat itu tersenyum mesra memantulkan keindahan tubuh mahasiswiku,..

Berdiri mematung, tangannya berpindah kebelakang menarik lepas kait branya,..sebelum dia meloloskan Branya itu lewat lehernya,..dadanya kian menantang, bulat dan cukup besar, tidak turun sedikitpun, sempurna adalah kata yang tepat untuk menggambarkannya, putingnya yang tidak terlalu besar itu berwarna merah kecoklatan, mengacung tegak yang membuat kesan sensual kian bertambah…

Mahasiswiku berdiri nyaris bugil dihadapan-ku,..

Tuhan,.. aku menarik nafas panjang,..jantungku berdegup kencang sementara Veronica melangkah mendekatiku,..

“Bapak,. Bapak bisa kan bantuin Vero,..” Dia mendekat ” Vero bakal nyenegin Bapak dech..” Rayunya

Jantung tua ini makin, payah, apalagi saat Vero tanpa tendeng aling lagi duduk di pangkuan-ku, bokongnya mendarat di paha kanan-ku, padat dan berisi sesuai dengan yang terlihat,..kedua tangannya langsung memeluk-ku melewati leherku, mesra bergelayut,..payudara indah-nya itu menempel di dadaku, membuatku yakin dia dapat merasakan degup jantung-ku yang begitu kuat berdebar, degup jantung yang makin menderu saat payudara itu bertempel di dadaku yang masih terbalut kemeja tua ini,..

Vero tersenyum, mungkin dia dapat merasakan jantungku yang berdebar keras,..

“Bapak, relaks ya,..” ,.” Vero yakin pasti bisa nyenegin bapak koq,..” dia tersenyum,..

Tangannya menempel di wajah-ku, halus lembut, sesaat kemudian bibir mungil itu kembali menempel, bukan lagi di pipi-ku yang berkerut, tapi di bibir tua berkarat ini,..

Menyentuh hangat di bibirku, lidahnya mulai berusaha menyelinap masuk dalam bibir-ku, persetan dengan semua ideologi, objektivitas dan Sumpah dosen, aku tak bahagia dengan itu semua, kini yang terfikir hanya keindahan tubuh Mahasiswi-ku ini,..

Aku tak lagi dapat menutup mulutku rapat, aku membiarkan lidah mudanya itu berpagutan dengan lidah tua-ku, ya-ya dia seolah tak sedikitpun jijik pada orang tua seperti-ku, aku pun tak lagi merasa malu, berhubungan dengan Gadis yang seumuran dengan putri-ku,,..

Birahiku mengalahkan akal-sehat-ku,..

Kami berciuman mesra, hidung kami sempat beberapa terantuk aku sudah tua untuk melawani frenckissnya ini, sedotan dibalas sedotan, kami berciuman dahsyat hingga menimbulkan bunyi aneh sewajarnya orang berciuman hebat,..

Lidah kami saling bersilangan seraya berciuman itu, liur kami sudah saling tertukar, penis-ku pun sudah makin sest dibawah sana,..apalagi kala Vero menarik tangan-ku untuk mengapai dadanya, seolah menginginkan-ku meremas payudara-nya,..

Jemari orang tua ini menyisir payudara kencang itu,..jemariku terasa bergetar saat menyentuh kulit halusnya,..aku mengganti jari-jariku dengan telapak tangan tua ini,..menyentuh permukaan payudara itu,..sedikit memberanikan diri menggoyang dan meremas payudara itu, pemiliknya sedikit mendesah diantara ciuman kami,..

Ku-kumpulkan segenap keberanian-ku, kumainkan payudara yang menggantung itu, meremasnya dengan sisa tenaga tua yang ada,..merema payudar itu, menekannya ataupun menarik-narik puting payudara itu, putingnya sesekali kuremas, kupelentir puting itu, teringat dengan istri-ku Parni dahulu,..

“Ougghhh..” Vero mendesah nikmat, membuat-ku makin PD untuk mengerjai mahasiswiku itu,..ya aku makin terbakar birahi,..tak lagi kupedulikan status ” Dosen ” ku,..

Kupeluk tubuh indah itu, kudekatkan lagi tubuh tua ini dengan tubuh indahnya,. memeluk mesra mahasiswiku, sambil berciuman, sambil memainkan puting payudara-nya itu,..,..

Tangan-ku yang memeluknya itu mulai berani lebih dalam lagi,..menyelinap diantara celana dalamnya meremas bongkahan pantat itu,..

“Aww… Bapak bandel ya,..” Vero menghentikan ciumannya,..tersenyum lah dia,..

Ya Vero malah berdiri dihadapan-ku sekarang,..

“Turunin pak, celana dalam-nya..” Rengeknya manja,..

Aku tersenyum menatap wajah cantik mahasiswiku itu, ya aku tak lagi ragu untuk melakukannya,..

Kujulurkan kedua tangannku, menarik karet celana dalam itusebelum menariknya turun, gundukan bulu kemaluannya yang tak terlalu lebat namun tertata rapi itu menimbulkan sebuah aroma, aroma khas wangi yang mematikan,..

“Hehehe, gitu donk pak,..” Vero kembali melompat dalam pelukan-ku, kini dia malah mengangakang dihadapanku,..

“Pak, Turn me On lagi donk,..” Pintanya,..

Aku pun tak menolak,..melakukannya,..

“Vero, Vero, sini sama bapak ya,..” aku memeluknya sekarang,..

Kujulurkan bibirku menciumnya, dari kening turun kebawah, teringat titik sensitif istriku dahulu, tepat di balik telingannya, kugayut telinga itu, kuhisap-hisap teliganya, sesekali lidah ini kusisipkan di lubang telinga itu,..

“Ahhh, ahhh pak,..enaaaak…” Desahan manja melucur dari telingannya, tangan Vero pun tak lagi diam, membuka kancing perkancing kemeja ku itu,..

Perlahan tapi pasti kancing kemejaku terbuka semua, sementara aku masih sibuk merangsang titik sensitifnya yang ternyata sama dengan istriku itu,..

Tubuhnya bergerak-gerak manja, sambil tangannya berpacu dibalik kaus dalam-ku itu,..merajahi dadaku yang juga mulai berkeriput dimakan usia

Jemari lentiknya bermain, ya mencoba merangsang diriku lebih lagi, puting ku dijelajahinya dengan tangannya yang halus itu menjepit payudaraku, sakit tapi ya nikmat sekali aku tak menyangkal kenikmatan yang diberikan mahasiswi-ku itu,..

Aku pun mendesir hebat saat Vero dengan begitu bernafsunya berkata,..

“Sekarang giliran Vero ya pak” pinta si cantik itu,.. “Vero yang bakal puasin Bapak”

Turunlah dia sambil tangannya menyibak kemeja dan kaus dalam-ku, tubuh tua yang sedikit buncit ini terpampang dihadapan Mahasiswi yang begitu cantik dan kontras dengan tua bangka seperti diriku,..

Lidahnya merangsang puting tua-ku itu, menjilatnya sambil menyedot-nyedotnya membuat si tua ini mendesah kenikmatan,..nikmat sekali dia mngerayangi puting kanan-ku tak lama berganti ke kiri,..tubuh tua ini bergetar,..

“Enak pak,.?? ” tanya-nya tersenyum manja menatap-ku,..

Aku membalas dengan senyuman, ..kembali Vero menarik tangan-ku,..

ditaruhnya diselangkangan, agak ragu aku saat itu,..

“Ayo pak, Vero pengen…” Dia meminta,..

jempolku pun kugerakan,..menempel di Clitorisnya, sedangkan jemari telunjuk-ku itu kugerakan di depan bibir vaginanya,..

“Owhh,, pak, Enak,.. ahhh..” vaginanya sudah mulai basah, kugerakan jemariku makin cepat naik turun dipermukaan bibir vaginanya,..

Vero mendesisi, sembari tak henti menjilati puting payudara-ku,..tangan kirinya masih bergelayut memeluk-ku, sementara tangan kanan-nya digunakan merangsang permukaan dadaku,..

Kurasakan permukaan vaginanya bertambah basah, tangan-ku pun mencuri kesempatan menjamahi payudara kencangnya itu, ya makin lama kami makin terpacu birahi, terpacu dosa kenikmatan, entah berpura atau tidak, tapi gerakan tubuh Vero menggambarkan seolah Vero ikut menikmati ini, semua,..

“Pak… gak tahan, jangan di depan ajah.. ahhh, Pak masukin…” Pinta Vero,..

Kuturuti kemauan anak didik-ku itu,..telunjuk-ku ini kugunakan untuk melakukan penetrasi dalam vaginanya,..terasa sempit liang kemaluan-nya sedikit basah dengan cairan cintanya yang mulai berproduksi dalam rahim muda gadis itu,..

Telujuk itu kugunakan mendesak lebih dalam, kutatap wajah mahasiswiku, wajahnya tampak kesakitan, namun mulutnya berkata lain,..

“Terus pak, awwww… enak pak…” Dia terus menceracau,..akhirnya telunjuk-ku mentok juga, sesaat kudiamkan, Vero tampak menarik nafas panjang, sebelum akhirnya kugerakan telunjuk-ku naik turun dalam kemaluannya itu,..

“Owwww, ahhh pakk,, aaww…” Dia menceracau, berusaha memagut bibirku, kusodorkan saja bibir tua ini, kami berciuman mesra sementara tangan-ku terus keluar masuk menjelajahi kemaluannya,..

Jemari Vero seolah ingin membals kenikamatan yang kuberikan,..

Diraihnya kancing celana-ku, dipelorotkannya, sementara dengan jemari lentiknya dikeluarkan penisku yang sudah menegang itu,..

“Ich, keras juga ya pak, awww..” Dia berkata disela desahan-nya,..

aku makin liar, rasanya mendengar gadis secantik itu mendesah dalam pelukan-ku, makin membuat ku bergairah,….

Makin kupacu jemariku keluar masuk dalam vagina-nya, sementara Vero membalas dengan sentuhan tangannya yang membelai kemaluan-ku, membelai sambil mengocok kemaluan-ku, jemari tangan yang halus, begitu nyaman menggengam kemaluan-ku,..

Desah nikmat kami diantara ciuman Frenchkiss, nikmat menggema di Kantor dosen yang kosong itu,..beberapa menit kami berpacu dalam keadaan itu, hingga akhirnya tubuh Vero menggelinjang hebat, menggelinjang panjang disertai desahan dasyat tubuhnya mengeras, giginya menggelayut, Veronica mahasiswi-ku terhantam gelombang organsme dahsyat, membuatnya tak karuan mendesah, aku merasakan vaginanya yang seolah menarik jemariku, menyedot hebat sebelum cairan vaginanya merembes keluar,..

“Awhhhhh…Oughhh…” Dia memeluk-ku mesra saat Organsme itu tiba, nafasnya tersengal sengal, sebelum dia merambat turun,..Penis-ku masih tegar berdiri saat itu,..

Dia melangkah mengambil air minum di meja, menegaknya,..

“Bapak, dasar,.. hebat banget..” celetuknya manja,..

Aku kembali hanya tersenyum membalas,..

“Sini Vero bales,..” Dia kembali mendekatiku, berjongkok dihadapan-ku, meraih penis-ku ditangannya meremasnya mesra, sebelum dibuka-nya bibir mungil miliknya,..

Penis ku dijilatnya, tubuh tua-ku mendesir nikmat,..merasakan basuhan hangat lidah Vero yang menari di penis-ku,..

“OWhh…” geli nikmat yang dahsyat, berlanjut kebuah Zakar-ku, agak susah membuatnya harus melepas celana panjang-ku turun, jadilah kami berdua dosen dan Mahasiswinya saling bertelanjang,..

Tak lagi sempat berfikir, seketika buah Zakar-ku telah disantapnya, menghisap dan menyedotnya dahsyat,..menggelitik buah zakar-ku itu, hingga basah, bijinya ditarik tarik memberikan kenikmatan, seolah tidak jijik dengan penis si tua bangka ini, bahkan memberikan kenikmatan yang dahsyat sekali,..

Tangannya yang satu lagi terus mengocok penis-ku, belum lagi sedotan dahsyat pada buah zakarku, bulu kemaluan-ku yang sudah mulai beruban sesekali rontok tertarik tangannya, namun tak seberapa dibanding kenikmatan yang diberikan gadis muda ini,..

“Ahhh, ahhh..” Aku terus mendesah kenikmatan

sesaat penisku malah sudah berada dalam mulut hangatnya, mulut hangatnya yang bermain membalur penis tua itu dengan lidahnya, menyedot penisku itu, ” Aghhh..” aku mengelinjang nikmat,..

Kepala penisku dihisapnya sementara tangannya tak henti mengocok batang kemaluan-ku,..aku tak tahan lagi,..kutarik lepas kepala mahasiswi ku itu,.. kucium bibir mungilnya,.ku dorong dia keatas meja kerjaku, tangan-ku mencoba merangsang bibir vaginanya yang mulai basah,..

“Oughh, pak…” Vero mendesah, kulepas ciuman-ku, kupindahkan ke payudaranya yang menantang itu,..

Tangan ku, kini kugunakan untuk merangsang clitoris Veronica, pemiliknya hanya dapat melenguh seakan melampiskan kenikmatan atas rangsangan yang kuberikan,.. Jemari-ku sesekali kusisispkn lagi dalam vagina-nya, sementara terus kuciumi juga payudara mahasiswi-ku itu,..

Kukunyah puting payudaranya itu, kujilati seluruh bagian dari payudaranya yang putih indah menggoda itu,.” Ughhh, pakk..ahhhh “ Pemiliknya terus melenguh menambah naik birahiku,..

Pinggulnya bergoyang erotis menikmati rangsangan dari orang tua ini, apalagi vagina itu kian basah oleh cairan cintanya, aku dapat merasakan kehangatan dan remasan otot-otot vaginanya meremas telunjuk-ku didalam sana,..

Jemai Vero terus mencoba merangsangku, terkadang tangannya membelai dada-ku memberikan sentuhan pada puting susu-ku, ataupun dia mencari telingaku untuk dihisapnya, mungkin dia ingin kami sama-sama naik, apa dia sudah sering seperti ini dengan dosen-dosen lain?? Ataukah dia tak merasa Jijik brcinta dengan orang yang mungkin sudah lebih berumur dari orangtuanya itu,..ai enyahlah pikran semacam itu, tak perduli lagi dengan itu semua, yang terpenting aku dapat menikmati dagin hangat ini sekarang,..

Tangan Vero mencabut jemari-ku yang berada dalam vaginanya, ditariknya penisku yang sudah mengeras itu untuk merangsang vagina-nya, digesek-gesekannya lah kepala penis-ku itu, dia melenguh hebat menkmati ransangan yang diberikannya oleh permainannya sendiri itu,..

“Oughh, pak..enyakk..” Vero terus melenguh, peluh sudah mulai membanjiri wajah cantiknya itu…

Jemarinya terus membimbing penis tua-ku itu untuk brmain di mulut vaginanya,..penisku seakan berdenyut nikmat, tiap kali penis ini menyentuh bagian vaginanya yang basah dn trtekan-tekan nikmat, seolah ada yang ingin keluar meski aku tahu masih jauh buatku untuk menembak-kan sperma-ku ini,..

Tak terduga apa yang terjadi selanjutnya. Justru Vero sendiri lah yang menekan-kan penisku masuk dalam vaginanya, keset sekali saat di bimbingnya penis-ku masuk dalam vagina-nya,..dia terus meriung-riung tiap centimeter penisku melengsek masuk, “ Awwwh,..pak…ahhhh…” aku pun tak uasa mendesah..” Ahhh, Veroo…” pertama kalinya aku menyebut nama murid-ku itu dalam persetubuhan ini,.

Betis Vero terus mendorong pinggulku, di kaitkannya kedua kakinya kuatkuat pada pinggulku demi untuk mendorong penis-ku masuk lebih dalam, aku tak mencegah aku keenakan menikmati remasan otot-otot vagina muda dari mahasiswi tercantik di kelas ku itu,..

Vero sendiri hanya merem melek saja, menikmati tiap detik penis-ku masuk lebih dalam,..sempat mentok beberapa kali, namun aku menarik pinggulku lagi mencai ruang agar dapat menekan penisku masuk lebih dalam ada vagina-nya,..

“Ahhh, pak,..dalem banget.. awwhhh..” Rintih Vero, saat penisku akhirnya tertanam semua dalam vagina-nya, sempit sekali, kesat namun vagina itu terus berdenyut seolah memijat penisku yang berada di dalam sana,.

Aku tersenyum saja mendengar perkataan anak didik ku itu,..

Entah sudah berapa tahun sejak aku menikmati vagina seorang wanita, namun aku yakin ini adalah vagina ternikmat yang pernah kurasakan dalam hidup-ku, lupakan kegilaan seorang PNS dahulu, hanya pelacur-pelacur kelas bawah yang pernah kunikmati dahulu, itupun sebelum menikahi istri ku yang tercinta, sejak kematian-nya tak pernah aku sekalipun bercinta dengan wanita, aku setia menjaga cintaku, hingga hari ini,..

Seluruh birahi yang terpendam selama 5 tahun ini kutumpahkan pada diri anak didik-ku ini, kugengam pinggangnya sebagai tumpuan, kugoyangkan penisku keluar masuk dalam vagina-nya dengan kecepatan yang teus meningkat..

Payudaranya itu terpental kesana kemari, ya bergoyang memutar hingga menambah kecantikan murid-ku itu, sungguh dia memiliki pesona sendiri dimata lelaki, bunyi tabrakan bokongnya dengan selangkangan-ku menimbulkan bunyi yang cukup nyaring tapi kami tak perduli lagi,..

Kami terus berciuman untuk mengurangi gaung suara desahan kami, lidah kami berpagutan sementara di bawah sana, vagina-nya terus meremas penis-ku, meremasnya nikmat sekali,..

“Uhhh, owghhh,..ahhhh…” Vero terus mendesah,.mulutnya seolah tak pernah berhenti mendesah, meransang darah tua ini untuk terus terbakar oleh suasana,..Ya aku tak lagi berfikir selain memuaskan birahiku ini sekarang,..

Dahsyatnya lagi tiap sodokan sekuat tenaga-ku, aku merasakan sensasi lain dari vagina-nya, selain lolongan panjang Vero, seolah ada cairan yang terdrong keluar dari dalam vaginanya, sesekali meloncat hingga kebuah zakar-ku,..

Jemari Vero pun digunakan olehnya untuk membuka vagina-nya, entah mengapa dia lakukan itu, namun posenya itu membuat dia lebih merangsang saja,..Sementara tangannya yang satunya lagi terus merangkul, memeluk-ku.

Kutarik tangan kanan ku dari punggulnya, kuremas payudara Vero yang membuat pemiliknya kembali melenguh erotis,..lenguhan yang membuat ku kian bernafsu untuk mengocok gadis ini makin liar,..

“Srettt, Srettt, Plak, Plak,..” bunyi-bunyian yang sering terdengar karena sentuhan tubuh kami, belum lagi cairan vagina Vero yang terkadang merembes keluar melumasi penis-ku yang memungkinkanku untuk menyetubuhinya lebih cepat lagi..

“Awwhh, pak….Ahhhh..” Vero tiba-tiba mencakar-ku, tubuhnya mengejang hebat, apalagi tangannya yang mencengkram tangan-ku, mencengkamnya hebat membuat tangan-ku sediki terluka karena kuku jarinya yang panjang,..

Yang lebih dahsyat lagi adalah vaginanya yang seolah menjus penis-ku didalam sana, himpitan otot vaginanya seolah melumat penis-ku, kurasakan semburan hangat cairan vagina Vero yang menyentuh kepala penis-ku, terus membasahi batangnya hingga merembes keluar,.. Beberapa detik Vero menutup mata dengan tubuh yang bergetar,..

“Hahhh, ahhh, hahhh..” dia mendesah dengan nafas yang memburu,..

“Enak pak,..” Vero tersenyum genit,.” Lagi donk pak,..hehehe”

Sebenarnya tak perlu komando darinya, begitu punggungnya yang sempat terangkat saat organsme tadi turun kebawah, langsung kuhantamkan lagi penisku keluar masuk dalam vaginanya,..Desahan Vero kembali membahana,..

Terus kugali vaginanya beberapa menit, tak secepat tadi memang namun masih dapat kuakali dengan penetrasi pendek, ya hanya kepala penis dan sebagian kecil penisku yang masuk, ternyata itu cukup membuat Vero blingsatan dan berusaha menggoyangkan pinggulnya, menginginkan penterasi yang lebih dalam..

“Ahhhh, ahhhh, bapak,.. jahat ahhh..” Rengeknya, namun aku tak tak perduli aku berfikir unuk mendapatkan kepuasan maksimal darinya, aku gak mau buru-buru keluar,..

Kuciumi lagi puting payudaranya yang besar itu, kuremas dengan tangan-ku, kutarik-tarik lah puting payudaranya yang sudah mengeras itu, kujilati, kuhisapi sesekali mengunyahnya, bukan rahasia umum, kalau sebenarnya wanita lebih menyukai payudara bagian bawahnya untuk dijilati,..aku tahu itu dari istriku,..

Maka kugerakan lidahku menjilati payudara bagian bawah Veronica, Vronica langsun menggelinjang nikmat begitu lidahku ini, menjelajah payudara bagian bawahnya,.. kuciumi payudara putihnya yang sekal, bagian bawahnya begitu merangsang, Bulat sempurna,..sementara aku masih melakukan penetrasi di muka vaginanya,..

“Ughhh, pak..ahh,..” Veronica terus melenguh, melenguh keenakan, wajahnya kian merangsang, apalagi melihat matanya yang merem melek itu, sementara dari bibir mungilnya suara lolongan desahan nikmat terus saja keluar,..

Setelah kurasakan sedikit sudah tenang kusodokan penisku dalam-dalam pada vaginanya, kali ini dengan seluruh tenaga yang ada ditubuh orang tua ini, Vero langsung melolong dahsyat,..

Vagina-nya kembali mengejang, lelehan cairan cintanya kembali menerpa penisku, tubuhnya bergetar, meski tak sehebat tadi, namun aku tahu dengan pasti mahasiswiku in kembali mencapai puncak kenikmatannya,..

Sayang beribu sayang, dasar tubuh ini sudah tua, aku tak sanggup bertahan lebih lama lagi. Remasan yang seolah memijat penisku di dalam vaginanya, membuat penis ini seketika meledak, melelehlah sperma orang tua ini dalam vagina Vero,..

Banyak sekali, tabungan 5 tahun,..Vero tampak kaget merasakan cairan sperma yang meloncat dalam leher vaginanya, aku pun sungguh tak menduganya, kami hanya tertegun saja, aku hanya diam entah apa yang ada dalam benak-ku saat itu, perasan bersalah atau apalah,..

Kudiamkan saja penisku dalam vagina-nya, hingga kembali mengecil dan keluar dengan sendirinya, sementara Vero hanya diam menatap langit-langit ruang dosen, entah memikirkan apa, rambutnya sudah tak karuan,.. demikian juga dengan keaadan ruang kerja-ku,.. berantakan tak karuan,..

Aku tertegun saja, kembali duduk di kursi-ku, tanpa busana, langit senja berganti dengan langit malam, sebuah petir menyambar membelah heningnya suasana, kami masih diam beberapa menit, hingga Vero kembali berbicara,..

“Bapak, bisa bantuin Vero kan?” Dia bertanya,..

Aku diam saja, memikirkan cara untuk membantunya,..Namun pikiran jahat dari mana yang muncul, berusaha aku untuk menepis semua kebusukan pikiran ini,.. Dia seusia anak-ku, akutak mau anak-ku seperti ini,..

Sebuah petir kembali menyambar,..diiringi derasnya hujan,.Hal yang langka diawal musim kemarau ini,..

“Kalo segini sich belum cukup,..” Aku bahkan tak percaya ini meluncur dari mulut-ku,..Vero sampai tertegun mendengarnya,..Aku berdiri mendekatinya,..Kuraih dagu muridku, kucium bibir mungilnya itu,..

Vero mendorong-ku,..Tak ingin lagi dia dicium oleh-ku,..

“Bapak mau apa?” Vero bertanya, nadanya ketakutan,..

“Bapak Cuma mau lagi…”

Kudorong dia ke meja kerjaku, kali ini menungging,.. Dia berontak menghindari sergapan-ku,..namun ternyata aku masih bisa menggungulinya dengan tubuh tua ini, penisku kembali mengencang,..Kudorong paksa penisku masuk dalam vagina-nya,..

“Oughhh,..ahhhh..” pemiliknya menjerit tertahan, menahan sakit,..

Wajahnya seolah marah menatap-ku,namun aku tak perduli, aku terus memacu penisku dalam vaginanya, vaginanya pun masih memijitu seperti tadi, bukti dia tak 100% menolak aku menyetubuhinya,..

Aku terus mengerjainya dari belakang, kedua tangannya kutarik kebelakang, mencegah dia berontak atau memukulku, itu membuat dia tak dapat bersandar pada meja kerjaku,

Vero tetap mendesah hebat seperti tadi,..rambutnya terurai tak beraturan…

Di depan meja-ku adalah meja Bu Ratih, di belakangnya ada kaca berukuran besar, wajah Vero terpantul disana, matanya seolah marah padaku, aku tak perduli aku hanya ingin menikmati Mahasiswi cantik-ku ini lebih lama,..

Aku yang salah, atau dia yang salah?

Salahkah aku sebagai seorang dosen?



{Januari 6, 2009}  

Laura oh laura…………

uff..................

uff..................

Halo, aku adalah Yosa, 25 (bukan nama sebenarnya) seorang mahasiswa semester akhir sebuah PTN di kota kembang. Aku adalah anak sulung dari empat bersaudara.

Aku memiliki seorang teman dekat yang bernama Laura, Aku dan Laura berkenalan ketika kami masih sama-sama duduk satu kelas di sebuah SMA ternama di kota Pempek, Laura sangat dekat denganku karena kami duduk satu meja, antara aku dan laura betul-betul hanya sebatas teman biasa. Aku dan Laura masing-masing telah mempunyai pacar.

Setelah kami tamat dari SMA persahabatan kami makin solit karena ternyata, Laura pun berkeinginan kuliah di kota kembang, dan Laura diterima sebuah PTS di daerah Taman Sari di kota Kembang. Singkat cerita setelah aku kuliah di kota kembang, pacarku yang ada dikota Pempek memutuskan hubungan dengan diriku. Sebagai seorang sahabat baik Laura menghiburku, dua tahun tidak terasa kami telah kuliah di kota kembang.

Pada hari minggu pagi, aku di kejutkan dengan kedatangan Laura di rumahku dengan mata merah habis menagis. Aku bingung dengan keadan Laura pada saat itu.
Dengan isak tangis dan suara terbata-bata ia, bercerita tentang Rudi pacarnya yang di Kota pempek telah memutuskan dirinya.
Alangkah tololnya si Rudi ini pikirku , memutuskan hubungan dengan Laura. Perluku terangkan bentuk fisik Laura, sebagai seorang wanita ia termasuk wanita yang cantik, dengan bentuk tubuh yang padat, kulit putih, hidung mancung dan bibirnya yang sensual, mengingat ia pernah keluar sebagai juara dua perlombaan busana Jean’s yang diselenggarakan tiap tahun oleh sebuah toko di daerah Cihampelas dan hal itu yang membuatnya akhirnya muncul sebagai foto model sebuah Majalah Ternama.

Untuk menghilangkan semua kesedihannya aku mengajak Laura jalan-jalan. Dalam perjalanan aku menghiburnya dengan lelucon-lelucon yang kadang-kadang konyol.
“Yo”, aku ingin menghilangkan semua kenangan dengan Rudi, dan membuat kenangan baru yang manis !!!!!!!!!! Kenangan baru, kenangan manis, tanyaku padanya ??? baik pokoknya hari ini ” Yo ” akan membuat kenangan baru untuk Laura

Perjalanan kami mulai dangan mengunjungi Gelael dan makan siang disana, Dari sana kami menuju BIP dan nonton filem. Setelah didalam bioskop aku nekat merangkul Laura dan ternyata Laura pun mendiamkan saja hal itu yang membuat aku semakin berani dan menjalarkan tanganku ke pahanya dan tanpa permisi lagi ku kecup pipinya yang putih, ia memandang mesra kepadaku. Dan ia bertanya Yo, apa yang membuat dirimu melakukan hal itu, akupun hanya diam dan kujawab dengan ciuman dibibirnya. Ternyata Laura memberikan respon yang baik, dia membalas ciumanku dengan menggigit bibir bawahku aku semakin bernafsu siUcok pun mengeras dengan sangat cepatnya, dan dengan reflek tanganku langsung menuju selangkangannya dan mengusap-usap memeknya, kukulum bibirnya ia balas dengan menghisap bibirku dan sebaliknya, entah apa yang berkecamuk di pikiran kami pada saat itu. Setelah itu ia
melapaskan pangutanku dan meminta aku memperhatikan filem saja.

Setelah selesai nonton aku mempunyai ide untuk mengajaknya ke pemandian air panas di daerah lembang untuk berenang dengan harapan aku dapat berenang di lautan asmara , “Laura, kita renang yuk ” ajakku dan ia pun setuju !!!
Setelah sampai disana kami pun berenang dan bermain air dan di dalam air aku mulai mencuri-curi untuk menyentuhkan tanganku kebagian-bagian kewanitaan Laura, nampaknya ia pun mulai membaca pikiran kotorku dan mulai mengajakku untuk pulang.

Hari telah mulai berganti malam, udara pegunungan yang dingin mulai turun ditambah dengan dinginnya AC mobilku membuat nafsuku naik dan dari guyonan-guyonan yang rada ngeres yang kami bicarakan aku yakin berpikiran sama denganku, nampaknya kejadian di bioskop dan kolam renang masuk ke otaknya, hal itu terlihat dari pembicaraan kami yang makin ngaco dan jorok.

Aku pun meminggirkan mobil, Laura memandangku dengan membisu dan tanpa membuang waktu aku langsung menecup bibirnya, dan di balasnya dengan mempermaikan lidah di mulutku. Kursi mobil kumundurkan dan kurubah posisinya tidur, tanpa disuruh tanganku mulai merengkuh payudaranya yang sintal. “Emmm.., Yoo? ahh?Yoooo jangan Yooo?, Laura merintih keenakan. Tak kuhiraukan rintihannya mulai merogoh payudaranya. Laura makin terangsang tangannya mulai menuju ke SiUcok yang sudah mengeras dari tadi dan memijit-mijitnya. Segera tanganku mencopoti kancing baju dan nampahlah buah dadanya yang indah di tutupi BH.

Seumur-umur selama pacaran dulu aku belum pernah melakukan hal senekat ini paling-paling hanya ciuman-ciuman biasa, nampaknya pergaulanku di kota kembang lah yang membuat aku bisa melakukan hal ini.
“Yo, jangan disini nanti ada yang liat, kita pulang aja biar leluasa” pintanya, Aku diamkan saja dan langsung ku stater mobil dan bergegas menuju rumahku dengan kecepatan yang menggila, nafsuku sudah di ujung tanduk. Setelah sampai dirumah langsung kurangkul dan kuciumi dengan buasnya. “Yo, pelan-pelan, jangan bernafsu “begitu pintanya, tapi mana aku peduli akan permintaannya itu.

Kudorong tubuhnya yang aduhai kedinding dan kukecup bibirnya yang membuat aku gemas dan bernafsu ingin melumatnya, kutekankan siUcok ke kemaluannya dan iapun berkata “wah udah nafsu bener tu siUcok” Bibirku mulai turun ke daerah leher dan semakin kebawah lagi, tangan kiriku mulai meremas remas susunya, begitu pun tangan kiri Laura yang menuju ke siUcok sedangkan tangan kanan kami saling berpegangan yang semakin erat. Laura semakin menikmati permainan bibirku dan tanganku, kepalanya kekiri dan kekanan dengan mata yang terpejam, akupun tau nafsunya mulai di ujung tanduk.

Dengan sigapnya tangan kiriku mulai melepas kancing bajunya, tangan kananku menggantikan peranan tangan kiri untuk meremas susunya. Segera setelah baju nya terbuka BH nya pun daku lepaskan dan kulempar kan entah kemana, payudara Laura dapat terlihat dengan jelas. Padat sekali dan berwarna putih mulus dengan puting susu yang berwarna pink. Putting susu itu membusung kedepan memperlihatkan lancipnya payudara Laura. Langsung kuremas payudara kirinya sementara mulutku menuju yang kanan dan langsung kukenyot itu susu, Laura semakin kebelingesan dan kepalanya kekiri dan kekanan sementara tangannya membelai kepalaku dan menekan kepalaku semakin kedalam, Laura merintih keenakan ahhhh Yo terus Yo ahhhhh, aku tau ia semakin terangsang dan secara tiba-tiba aku hentikan semua kegiatan tangan dan mulutku, kutarik tangannya menuju kekamar. Sesampai di kamar kudorong tubuhnya ke kasur melanjutkan aksiku yang tertunda tadi. Ku tindih tubuh Laura, dan bibirku mulai bermain-main dengan bibir, kuping, leher dan turun
kesusunya,

tiba-tiba.

Yo, “STOP” ,Yo tolong stop dulu tangannya mendorongkan tubuhku, Yo, kenapa kamu lakukan ini ke Laura ?” Tanyanya sambil memeluk pinggangku, “katanya mau membuat kenangan manis yang baru, makanya Yo melakukan hal ini, tapi kita kan bersahabat Yo, bukan sepasang kekasih dan lagi kita belum menikah, terus terang saja Rudi belum pernah melakukan sampai sejauh ini pada Laura. Laura, aku berusaha mengecup bibirnya tetapi ia menghindar dan meletakkan jari telunjuknya di bibirku, langsung saja ku gigit, dan kukulum.
“Yo, jawab dulu dengan jujur pertanyaan Laura, Yo, Pernah melakukannya hal ini dengan pacar, Yo.?” tanyanya.
Aku pun menggelengkan kepalaku, “Tapi kayaknya Yo sudah biasa melakukan hal ini dengan wanita,” katanya lagi. “Naluri laki-laki” jawabku singkat.

“Laura, Yo ingin menghibur Laura” kataku
“Tapi mustinya bukan dengan cari begini, Yo ” jawab laura
“Ok, jawab pertanyaan Yo dengan jujur ?, Laura menikmati permainan kita ini dan Laura masih ingin melanjutkannya, jawablah dengan jujur”

Laura pun menjawab dengan menganggukkan kepalanya. Dengan sigap akupun langsung menindih kembali tubuh Laura, “Yo, sabar sebentar, bagai mana nanti kalau keterusan Yo, pasti akan menikahi Laura, dan detik ini Yo menyatakan cinta dan sayang pada Laura, akupun langsung melumat bibirnya sehingga ia tidak bisa menjawab pernyataanku tadi, tapi dari reaksinya yang melayani ciumanku, akupun mengerti ia setuju dengan peryataanku.
Aku semakin berani, kubuka kaos yang kepakai sehingga kulit dadaku langsung bersentuhan dengan kulitnya dan perasaan hatiku semakin hangat, degub jantungku semakin cepat, aku membayangkan apa yang akan terjadi selanjutnya. Kali ini Laura semakin garang, tangannya menjambak rambutku, ia pun merintih menikmati permainan tangan dan bibirku, sekali sekali ia menggigit bibir dan leherku, kubalas dengan memasukkan lidahku ke kupingnya.

Laura, “hmmm, Yo buka jean’snya ya” , iapun menganguk.

Singkat waktu tanganku bereaksi dengan sigap melepas kancing celananya, kutarik lepas celana jean’snya,nampaklah pahanya yang mulus dan CD berwarna krem, tanganku otomatis langsung memegang memeknya dan ternyata memeknya sudah basah, dengan deguban jantung yang semakin cepat, karena ini pertama kali aku melihat dan memegang memek seorang wanita, akupun makin membayangkan apa yang akan aku dapatkan hari ini, akupun langsung membuka jelanaku dengan tergesa-gesa dengan di bantu oleh tangan Laura, nampaknya ia pun tidak sabar ingin melihat siUcok yang perkasa, Yo, “siUcok boleh Laura pegangya.

Layaknya seorang profesional, akupun kembali menciumi bibir, leher, kuping dan susunya Laura, sementara tangan kiriku meraba-raba memeknya dan kuberanikan memasukkan tanganku ke dalam CD nya, basah kataku, iapun mengangguk, Laura pun memasukkan tangannya kedalam Cd ku makin membesar saja siUcok dan iapun berteriak gila besar bangat milikmu Yo, “Laura takut Yo, ia berkata lirih, Nggak apa-apa, nanti kalau sudah ngerasain pasti ketagihan kataku. Akupun merasakan degub jantung Laura semakin cepat.

Bibirku menarik putting susu kanannya Laura. “Ah??enak Yo ” Laura merintih keenakan. Kudekatkan kepalaku ke susu kirinya, ku hisap – hisap puting kiriya. Laura semakin menggelinjang. Tanganku bergerak dengan cepat melepas Cdnya dan nampaklah hutan rimba yang sangat lebat, kuusap tanganku kememeknya, kutari-tarik jembutnya yang hitam, akupun menepukan sebuah lubang kecil yang basah, kugesekkan tangan ku kelobang memeknya, Laura semakin merintih, ahhh?ahhhh suara rintihannya semakin nyaring membuat akupun semakin nafsu, ia pun melepaskan CD ku dan siUcok pun nampak berdiri dengan perkasanya.

Kami sudah telanjang bulat, kuraih tangan kiri dan kanan, tangan kamipun saling bertautan, kutindih tubuh Laura yang betul-betul membuat aku melupakan semuanya.
Pantatku kusodok-sodokkan, kutekan-tekan kepala SiUcok menyentuh bibir memeknya, Laura semakin merintih tidak beraturan Ahhhh??.Shhhhh ssssshhhhhhhh…….Aaaahhhhh??Eeeehhhh, pantatnya pun bergerak kekiri dan kekanan, matanya terpejam ia betul-betul menikmati permainan ini, aku pun semakin bernafsu. SiUcok semakin liar bergrilya di memeknya, jembutnya menyentuh dan
bergeseka dengan kepala dan batang siUcokku.
Aku mendesah “, Hemmm “Yo mau keluar nih?.. “
“Yo, tanggung Yo jangan dulu Yo, Laura juga bentar lagi??ehhhh?ahhh” jawabnya.
Tiba-tiba aku merasakan ada dorongan yang hangat keluar dari kepala siUcok, Aku keluarrrrrr ahhhhhhhh, Aku KO?membatin didalam hatiku Aku masih amatiran?..air maniku berceceran di perut Laura?” Yo?.”, tempelkan lagi Yo, Laurapun mempercepat gerakan pantatnya iapun nampaknya tidak mau kalau aku yang merasakan kenikmatan, siUcok yang sudah mengecil seperti di pelitir tergunjang kekanan dan kekiri, bibirku masih bermain telinga Laura, tak berapa lama kemudian dia mengerang ahhh?? ssssshhhhh??.enaaaakkkkkk?.. Yoooo, ia memanggil namaku dan kuraskan siUcok yang berada di bibir memeknya terasa hangat, kamipun tergolek lemas dan
kulihat Laura mulai tertidur. Akupun memikirkan kekalahanku di sesi pertama ini, tak berapa lama akupun tertidur pulas.

Jam 9.00 malem Aku terbangun, perutku teras laper banget kulihat Laura masih pules banget kekecup bibirnya pelan, matanya terbuka, Yo? ada apa sayang?serrrrr kalimat itu langsung membuat siUcok bangun lagi dan Laura yang kebetulan tangannya menyentuh siUcok bergumam si Ucok udah mulai bangun lagi tuh.
Kulumat bibirnya dan sibalasnya kecupan ringan.

Laura,” Yo keluar sebentar beli nasi ya, iapun mengangguk. Akupun bangun mengambil pakaian kulihat ia mulai mau tidur lagi, akupun pergi keluar mencari nasi Padang.

Baru saja aku melangkahkan kaki masuk dan akan memesan nasi ada yang berteriak memanggil, “Yo?.Yono?. sini oi sebentar, kucari sumber suara itu dan kudapati rombongan teman-teman dari kota tempatku , mereka mengontrak rumah tidak jauh dari rumahku.Hanya saja mereka itu anak-anak ajaib yang hidupnya seperti Batman, tidur disiang hari keluyuran mencari mangsa di malam hari, aku sering di ajak oleh mereka tapi tidak pernah kuturuti, karena melihat gaya hidup mereka yang serabutan padahal kami sama-sama masih kuliah, takut mengganggu kuliahku, jawabku memberi alasan jika mereka mengajakku untuk berlayar.

Tapi kali ini lain sekali, kudekati rombongan yang lagi makan tersebut, dan kutegur orang yang paling akrab denganku, Roto namanya, “To, sebentar To,
“aku ada perlu sama ente, ada yang ingin aku tanyakan sebentar dan ini urusan yang sangat penting yang tidak dapat ditunda-tunda. Anak-anak yang lain pada berhenti makan dan memandang aneh kepadaku.

Entar dulu, “Yo, dikitt lagi.
Ok?..urusan dunia ape urusan akherat heeee !!!!!
Ayolah sebentar ini urusan dunia, “Roto bergegas berdiri dan kami menuju meja yang kosong.

Ake ceritakan pengalamanku dengan Laura sambil malu-malu, “Ia tertawa sangat keras dan terbahak-bahak, orang yang pada makan memperhatikan kami berdua dengan heran.
Yo, “dulu aku sering ngajak kamu untuk menjari pengalaman tapi ente selalu menganggap enteng masalah ini, Ok “sekarang gua ajarin inti-intinya saja selanjutnya terselah dikau bisa menjalankannya tidak, maka dengan waktu yang tidak lama aku menerima pelajaran singkat dan cepat. Kalian ngomongin apa sih kayak penting banget dan rahasia, sehingga harus memisahkan diri dari rombongan, tanya, Diki? penasaran sambil mendekat. Ah enggak terlalu penting tapi harus dibicarakan secara pribadi, jawabku singkat.

Aku pun membeli nasi dan segera pamit pada mereka. Laura, “makan yok, mumpung nasinya masih panas, aku mencari Laura di kamar. Ya, “tarok aja di meja jawabnya singkat, ternyata ia lagi mandi sambil bersenandung. Akupun menghayalkan bentuk tubuhnya yang aduhai kulitnya yang halus, toket nya yang kencang, memeknya, jembutnya yang rindang, nafsuku bangkit dengan cepat.

Laura, “tok-tok kuketuk pintu kamar mandi, buka ,”Yo udah kebelet ingin pipis, kamarmandi belakang enggak ada air pintaku. Begitu, pintu tebuka kulihat tubuhnya penuh dengan sabun, kupandangi tubuhnya dengan nafsu, akupun lupa pada nasi yang kubeli. Yo, “halo Yo jangan ngelamun katanya mau pipis. Kudekati tubuhnya, “ahh enggak jadi jawabku singkat, kutarik tubuhnya masuk dalam pelukanku, “Yo, buka dulu dong bajunya.” katanya

Secepat kilat, semua pakaianku tertanggalkan semua. Kutarik lagi tubuhnya, kulumat bibir bawahnya dengan halus dan pelan-pelan, kujulurkan lidahku masuk kedalam mulutnya, ia membalas permainan lidahku dengan dengan menggigit lidahku pelan, tangan kiriku bermain di toketnya, kutarik-tarik putting susunya, kuputar-putar kekiri dan kekanan, sementara tangan kanan meraba tengkuknya, ia kembali merintih, kudorongkan tubuhnya kedinding, kutekan siUcok yang sudah mengencang kearah memeknya, siUcokku terselip di antara selangkangnnya, ia merintih “?ahhh?.sssshhhhh?.ahhhh?. “,tangannya memelukku lebih erat lagi, ” Yo, tadi dari mana sih, kanyaknya ada yang berbeda dari Yo, yang tadi,” tanyanya?,

Aku diam saja tapi gerakan siUcok,tangan dan bibirku kadang kepercepat kadang kupelankan kadang antara kena dan tidak, ia benar-benar sangat terangsang dengan permainanku sekali ini. Kusiram tubuhnya dengan air untuk menghilangkan sabun didirinya, kepalaku kuturunkan ke toketnya dan kulumat susu kirinya, tanganku meremas-remas yang kanan, kugigit putingnya susunya,

kuisap-isap “?.ahhhh?..shhhhh?.Uaaaahhhh?.aahhhhhh??” rintihnya , kupindahkan tangan kananku kebawah dan kuraba memeknya yang sudah mulai terasa basah dan
berlendir, mulutku pindah ke toket sebelah kanan dan kugigit lagi putting susunya, sementara tangan kiriku menggantikan posisi mulutku yang tadi mengisap toket kirinya, permainan kali ini memang berbeda dari yang pertama, aku tidak terburu-buru untuk mencapai kepuasan tetapi berusaha menikmati setiap gerakan yang kuciptakan secara refleks.

Tangan kanan ku semakin lincah bermain-main di memeknya dan kumasukkan jari
ku kememeknya yang sudah becek, ” Yo sakittttt?..ahhhh?
sakitttt?..,”kuturunkan kepalaku menjilati perutnya, kumaikan lidahku di
lubang pusernya??ahhhh?.assshhh?. geli?.Yo…
Tangannya meraih kepalaku dan mengacak-acak rambutku.
Kepalaku semakin semakin kebawah dan mulai menciumi daerah selangkangnnya?ahhhhh?..sshhhhh?ahhhhh?.kukangkang kan kakinya memeknya yang basah dan berlendir dengan perasaan jijik kujilat memeknya seperti ajaran video porno.

“??ahhhhhh?shhhhh?..ahhhh?..ahhh?eeehhhhh? Yo, “jangan jijik ia berusaha menjauhkan wajahku dari memeknya tapi dengan sedikit paksaan tetap saja kujilati memeknya “Yo?.Yo?.. Yoooo? ahhhh?.ssshhhh?.ahhh?. ia menggoyang-goyangkan pinggulnya kekiri dan kekanan, rambutku semakin di buat awut-awut oleh “Laura, ditekannya kepalaku lebih kedalam ??ahhhhh??sshhhhhh?enakkkkkkk?.ahhhhh ?.emmmmemm??.ahhhhhhhhh??.
tiba-tiba gerakan pinggulnya semakin cepat??ahhhhh?..Yo??.aahhhhhh?? Laura?..
keluarrrrrr??Yoo, tubuhnya tiba-tiba menegang dan bersamaan dengan tubuhnya melemas dari memeknya keluar cairan putih yang sangat banyak.

Aku berdiri dan langsung merangkul tubuhnya yang sudah lemas. Yo, “siUcok belum keluar ya tanyanya?..kutuntun tangannya ke siUcok dan dikocok-kocoknya siUcok, sebentar saja siUcok sudah berdiri dengan sangat menantang.

Kuambil handuk dan kukeringkan tubuh Laura, kutarik tangannya menuju kamar,
kurebahkan tubuhnya di kasur, kulemat lagi bibirnya yang renum, tanganku pun kembali bermain-main di memeknya, matanya kembali terpejam, menikmati permainan tanganku.
Yo, “Laura istirahat dulu, tapi permintaan itu kutepis dengan hisapan dan permainan lidah yang menawan dibibirnya, kurasakan Laura mulai terangsang, memeknya mulai berlendir kembali.

Laura,” siUcok jangan didiemin”, iapun meraih siUcok dan mulai mengocok-ngocakkannya, siUcok berdiri dengan sangat hebatnya, memek Laura semakin banjir dengan lendir akibat permainan tanganku.
Laura, “siUcok dimasukinnya !!!
Yo, “Laura masih perawan, Laura takut hamil !!!!
Enggak, “nanti kalau keluarnya enggak didalem ” kataku meyakinkannya.
” Laura, boleh ya ?”Yo masukin ” tanyaku lagi
Laura diam sesaat, tidak segera menjawab tetapi kurasakan kedua kakinya digeser membuka. Karena tidak ada jawaban, kulebarkan lagi selangkangannya sehingga memeknya nampak menyeruak lalu kupegang batang siUcokku dan kuarahkan ke lobang memek Laura yang sudah basah serta pelan-pelan kutekankan kelobangnya.
Kepala siUcok masuk, “Aduhhh, Yo sakit?.kucabut kembali siUcok? bibirku
kembali melumat bibr Laura dengan rakusnya bersamaan dengan itu kuusahakan
siUcok Untuk menerobos memek Laura, ternyata siUcok susah untuk menemukan itu lobang, kurasakan siUcok di pegang oleh Laura dan dituntunnya ke arah Lobang memeknya, dan rupanya ia pun ingin merasakan nikmatnya siUcok yang bermain di dalam memeknya.

Walaupun memek Laura sudah penuh dengan cairannya, kurasakan masuknya siUcok kedalam memek Laura susahnya bukan main sehingga kuperhatikan wajah Laura seperti menahan rasa sakit dan terpaksa tekanan siUcokku kutahan sebentar dan kutarik sedikit keatas kutekan lagi sedikit.

Melihat wajahnya sudah biasa dan kurasakan tangan Laura yang berada dipungungku menekan pelan-pelan, lalu kembali siUcokku kutekan lebih kedalam lagi pelan-pelan
Aduh Yo, masih sakit kutahan kembali gerakan siUcok, kulihat mimik mukanya mulai tenang kembali, kutekan kembali siUcok dan mentok, Laura meringis menahan sakit sehingga akupun merasa iba.

Kutarik siUcok pelan-pelan kutekan kembali, Laura pun masih menahan sakit di memeknya, lama-lama mukanya mualai biasa dan kesempatan itu kupergunakan, secepatnya siUcok kutekan kedalam Creeet aduh ,” Yo sakiiittttt??.. sambil menahan pinggulku aku merasa siUcok telah merobek selaput daranya, kutekan terus sampai mentok dan kudiamkan tanpa gerakan, Kuraih tangan kiri dan kanannya kedua tangan kami sudah bertautan dan kuarahkan keatas kepala kami, kucium bibirnya, kupingnya, hidunggnya, kutarik pelan siUcok dan kubenamkan kembali, ia masih merasa sakit, kuulangi sampai kurasakan pinggulnya bergoyang, secara pelan-pelan, kuikuti dengan menari siUcok agak keluar, kutekan kembali dengan pelan..?ahhhhhhh?.ahhhhhhhh?..emmmmmmm?..Yo ?. Tekan lagi, ” Yo, akupun mengikuti irama gerakan pinggul dari Laura, gerakannya semakin cepat, kudiamkan siUcok sesaat,

Yo,”Tekannnnnnnn jangan didiamkan, pleas Yoooooo?? kusumpal Mulutnya dengan bibirku emmmm??ahhhhhhh?..Tiba-tiba Laura menaikkan kakinya keatas pinggulku aku merasa siUcok seperti diurut-urut, aku yakin sebentar lagi ia pasti akan mencapai organism, gerakan pinggulnya semakin ganas aaahhhhh?sshhhhhhh??aaaaahhhh ??. Aku merasakan hentakan kakii Laura memintaku menekan lebih dalam, tiba-tiba cengkraman tangannya pada tanganku menguat dan kurasakan ada sesatu yang mengalir dengan hangat di memeknya Laura, ia orgasem yang kedua kalinya, tubuhnya lemas.

Yo. “stop dulu, istirahat dulu Yo

Kutatap wajahnya yang manis, memancarkan keletihan dan kepuasan, kukecup sekali bibirnya, kulepaskan cengkraman tanganku pada tangannya, kutarik siUcok perlahan-lahan keatas seolah-olah inginku cabut, ketika hanya tinggal kepalanya yang terbenam kutekankan lagi siUcok, tanganku meremas-remas kedua susunya, kutarik-tarik dan kuputar-putar putting susunya.

Yo,”Laura capekkkk, stop dulu ” Permohonan itu tidak kuhiraukan, Yo???.ahhhhhh?..ahhhhhhh??? pleas “Yo, istirahat dulu sebentarrrrr, kulihat kepalanya kekiri dan kekanan sementara matanya terpejam-pejam, kupercepat kocokan keluar masuk siUcok di memeknya dan akibat sangat terasanya gesekan gesekan di memeknya yang terasa sempit itu, membuatku nggak sadar berdesah.sssssshhhhh ssssssshhhh.
enaaaaak… aaaaasss.aaaaaacccrhhhhh.., sedangkan Laura mulai terangsang memeknya akibat keluar masuknya siUcok dan kadang-kadang sampai mentok di ujung memeknya, gerakan pinggulnya mulai terasa lagi, semakin-cepat dan nggak teratur serta kuku jari tangannya mencengkeram kuat di pinggangku sambil sering kudengar rintihan Yoo?. teruuuuus??. Yoooo?.enaaaaak?.Yoooo?.. aaaaahhhhh??. Sssshhhhh??enaaaak?..ahhhhhhh.

Tidak terlalu lama kemudian gerakan pinggul Laura semakin menggila dan aku merasa siUcok seperti dipijit-pijit, pelukan dan cengkeraman kukunya semakin sering dan nafasnya juga sudah semakin cepat dan tiba-tiba Laura berteriak ” Yooooo?..Ammmmpppunnn Ahhhhhhhhh??.Akuuuu???.. ggaaaak???.kuaaaat???.Ahhhhh ”

Mendengar rintihannya aku semakin bernafsu makin kupercepat gerakan siUcok sampai terdengan suara cepret?.ceplok?ceplok??dimemeknya karena begitu
banyak lendir yang ada.
Yooooo??Akuuuuuu???.sekaraaaaang..aduuuh.keluaaaaaaaar.aaaaaacccrhhhhhh,
sabarrrrr sedikkitttt?..lagiiiiii?Yoooo??Jugaaaa keluaaarrrrrr??badannya seperti kejang kejang, dan kubantu orgasme Laura dengan memeluknya kuat-kuat serta kupercepat kocokan keluar masuk siUcok.

” Adddduh, uuuuudah doonggg, lauuuraaa enggakkk kuat laggggiiiii” desis laura
“Yo Jugggggga???maauuuuu?? ahhhhhhhhhhhh?. Kucabut cepat-cepat siUcok dari memeknya, akupun terkulai lemas, kuperhatikan kearah memeknya kulihat di sprei ada bercak darah, Laura betul-betul masih perawan dan malam ini aku sahabatnya telah merenggutnya.

Laura, aku berbisik ditelinganya, “hemmmm ia bergumam, “Laura puas ?” tanyaku sambil mencium pipinya, iapun hanya diam saja tapi dari rona mukanya aku tahu ia sangat puas atas permainan kami malam ini, kulihat ia menitikkan air matanya.

Laura,”aku memanggilnya.
“Laura, menyesal ?” tanyaku
Yoo, “Laura sayang sama kamu, Laura cinta sama kamu “, iapun mengecup pipiku
dengan mesra dan kamipun tidur dengan bahagia.



{Januari 1, 2009}   Hello world!

Welcome to WordPress.com. This is your first post. Edit or delete it and start blogging!



et cetera